Sabtu, 25 November 2017

Peran Perpustakaan Dalam Penerapan Knowledge Management di Lembaga Riset

Peran Perpustakaan Dalam Penerapan Knowledge Management di Lembaga Riset

Keberadaan sebuah institusi penelitian mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan riset keilmuan, pemantauan, evaluasi kemajuan dan penelaahan kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tercapainya kesejahteraan sosial. Hasil-hasil penelitian disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk informasi pegetahuan. Bagi suatu lembaga penelitian, aset pengetahuan bisa berupa individu peneliti dan pengalamannya, hasil penelitian, serta infrastruktur seperti proses, organisasi, sistem, dan metode.


Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management / KM) difokuskan untuk menjadi seseorang atau institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitornya, dan bagian utama dalam KM adalah competitiveness. Competitiveness ini dapat diperoleh dengan cara mengelola pengetahuan yang dimiliki dengan baik dan efisien. Secara umum KM dapat dibagi dalam tiga hal besar untuk aset intangible, yaitu struktur eksternal, struktur internal, dan kompetensi SDM. Sebuah rencana KM, tentunya pertama kali harus melakukan survey terhadap kebutuhan institusi tersebut dengan memperhitungkan semua aktivitas yang ada. Tantangan selanjutnya adalah menemukan atau membuat sebuah program yang cocok dengan rencana secara keseluruhan.

Dalam hal ini, mengimplementasikan knowledge management (KM) pada lembaga riset untuk mengelola pengetahuan (knowledge) yang dimiliki sehingga terwujud budaya knowledge sharing antar sesama peneliti dan karyawan pada lembaga riset tersebut.
Salah satu hal yang mendasar dalam sebuah lembaga riset/penelitian adalah kegiatan penelitian yang sangat bergantung pada kemampuan para peneliti dengan berbagai disiplin ilmu yang dimilikinya serta dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, juga semakin terbatasnya sumberdaya. Oleh karena itu perlu perencanaan strategis yang dapat membantu mengarahkan langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.

Dalam hal ini, peran dari peprustakaan dalam penerapan knowledge management sangat penting. Ada banyak pendapat yang mengatakan bahwa KM ini adalah kemasan baru dari manajemen informasi yang selama ini merupakan tugas dari pustakawan. Adapun  beberapa langkah strategis aplikasi knowledge management (KM), menurut Brooking (1996) secara garis besar ada empat langkah, yaitu: (a) identity knowledge (mengidentifikasi pengetahuan, termasuk level dan fungsinya yang sebenarnya); (b) audit knowledge (mengidentifikasi pengetahuan optimal yang diperlukan untuk pekerjaan yang optimal); (c) document knowledge (mendokumentasikan aset pengetahuan menggunakan sistem dan alat-alat berbasis pengetahuan); (d) disseminate knowledge (menyebarkan pengetahuan). Namun, dalam mencapai sebuah keberhasilan setiap organisasi memerlukan kepemimpinan dan visi yang kuat yang dapat mempengaruhi upaya organisasi untuk berbagi pengetahuan dengan cara yang positif jadi tidak hanya berpatokan pada langkah-langkah yang dijelaskan oleh para ahli .

Sumber: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34826


November 25 17
07:02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar